duniasheilalways
Kamis, 23 Agustus 2012
Senin, 13 Agustus 2012
finding love in my friendship
berawal dari komunikasi biasa, komunikasi seorang teman dari mulai taman kanak-kanak , sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas :)
aku dan dia memulai persahabatan , ketika itu aku dalam keadaan mengenaskan #ex remaja galau# , dan kamu, kamu selalu ada disaat aku butuh untuk di dengarkan, di saat aku butuh untuk di mengerti, waktu berjalan satu semester lamanya , penuh canda tawa duka bahkan ribut juga pernah, lost contact , dan contact back too ...
sebulan meraba perasaan ini, apakah ini suka , sayang, atau hanya kepedulian semata...
malam malam ku penuh kebohongan ,,,
ingin jujur tapi tahan gengsi,,,
dalam kediamanku , aku menyimpan perasaan ini. entah malaikat mana yang mendorong kamu untuk mengkhitbah aku dengan keseriusan di tanggal 12 july 2012.
jujur itu mahal . ya . memang jujur itu mahal.
dalam hela nafas haru dan tangisan aku menerima perasaan mu.
setelah malam itu, kanvas kehidupanku penuh warna kembali, setiap hari dan setiap hari lagi kamu selalu ada untukku, hari berlalu hari, mimpi mulai di rangkai, janji mulai di rencanakan, ketulusan hati seorang lelaki sejati yang mulai memahami artinya cinta, tidak aku pungkiri , aku di hantui rasa keraguan , ragu akan cintamu yang serba mendadak itu.
satu bulan telah berlalu dan kita lewati bersama. teriring doa dan harapan untuk masa depan .
miss u dear my kutu :)
Indra & Sheila .
aku dan dia memulai persahabatan , ketika itu aku dalam keadaan mengenaskan #ex remaja galau# , dan kamu, kamu selalu ada disaat aku butuh untuk di dengarkan, di saat aku butuh untuk di mengerti, waktu berjalan satu semester lamanya , penuh canda tawa duka bahkan ribut juga pernah, lost contact , dan contact back too ...
sebulan meraba perasaan ini, apakah ini suka , sayang, atau hanya kepedulian semata...
malam malam ku penuh kebohongan ,,,
ingin jujur tapi tahan gengsi,,,
dalam kediamanku , aku menyimpan perasaan ini. entah malaikat mana yang mendorong kamu untuk mengkhitbah aku dengan keseriusan di tanggal 12 july 2012.
jujur itu mahal . ya . memang jujur itu mahal.
dalam hela nafas haru dan tangisan aku menerima perasaan mu.
setelah malam itu, kanvas kehidupanku penuh warna kembali, setiap hari dan setiap hari lagi kamu selalu ada untukku, hari berlalu hari, mimpi mulai di rangkai, janji mulai di rencanakan, ketulusan hati seorang lelaki sejati yang mulai memahami artinya cinta, tidak aku pungkiri , aku di hantui rasa keraguan , ragu akan cintamu yang serba mendadak itu.
satu bulan telah berlalu dan kita lewati bersama. teriring doa dan harapan untuk masa depan .
miss u dear my kutu :)
Indra & Sheila .
Selasa, 22 Mei 2012
menata hati
menata hati yang cukup berantakan itu di ambang kesulitan dan bukan semudah membalik telapak tangan . ketika hati ini tergerak untuk bangkit , semua alibi itu akan terpatahkan . tak peduli apa yang akan terjadi. lakukanlah apa yang menurut saya itu baik. dengan ikhlas hati melangkah untyk menata hati menuju mimpi . satu hal yang memang harus di lakukan terlebih dahulu , menata hati menjadi bersih dan ikhlas. biarkan apa yang telah terlewati menjadi pembelajaran , dan hiduplah untuk hari ini, lakukan yang terbaik untuk hari ini. disini , aku sepenuh hati mengharapkan jalan yang di ridhoi illahi.
be strong sheeiillllaaa !!!!!!
be strong sheeiillllaaa !!!!!!
Selasa, 17 April 2012
berhentilah
berhentilah membohongi dirimu sendiri
berhentilah untuk menjadi orang lain
berhentilah melakukan pembenaran yang salah
berhentilah menekan egoisme
aku tau kamu dari masa kanak-kanak
aku tak pernah menganggap kamu penting
dulu .dulu sekali
aku tak pernah pedulikanmu
entah apa nama nya rasa ini
sahabat yang tersirat
mulai sampai pada hati yang ikhlas
ikhlas memahami karaktermu
mengerti
menyenangkan
seakan sendu jika tidak bersamamu
berhentilah kawan
berhentilah membuat aku tertawa
berhentilah membuat aku nyaman bersamamu
karena aku tau ,
aku dan kamu itu beda
berhentilah untuk menjadi orang lain
berhentilah melakukan pembenaran yang salah
berhentilah menekan egoisme
aku tau kamu dari masa kanak-kanak
aku tak pernah menganggap kamu penting
dulu .dulu sekali
aku tak pernah pedulikanmu
entah apa nama nya rasa ini
sahabat yang tersirat
mulai sampai pada hati yang ikhlas
ikhlas memahami karaktermu
mengerti
menyenangkan
seakan sendu jika tidak bersamamu
berhentilah kawan
berhentilah membuat aku tertawa
berhentilah membuat aku nyaman bersamamu
karena aku tau ,
aku dan kamu itu beda
Jumat, 06 April 2012
Rabu, 28 Maret 2012
materi emosi psikology
Emosi secara etimologis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia emosi
adalah luapan perasaan yg berkembang dan surut dalam waktu singkat ,keadaan dan
reaksi psikologis dan fisiologis seperti kegembiraan, kesedihan, keharuan,
kecintaan.juga sebuah keberanian yg bersifat subjektif.
Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang
atau sesuatu.Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian.Emosi dapat
ditunjukkan kerika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang,
ataupun takut terhadap sesuatu.
Pengertian Emosi
adalah suatu perasaan (afek) yang mendorong individu untuk merespon atau
bertingkah laku terhadap stimulus, baik yang berasal dari dalam maupun dari
luar dirinya.
Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai
pikiran. Jadi, emosi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan
manusia, karena emosi dapat merupakan motivator perilaku dalam arti
meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu perilaku intensional manusia.
(Prawitasari,1995)
keadaan emosional merupakan satu reaksi
kompleks yang berkaitan dengan kegiatan dan perubahan-perubahan secara mendalam
yang dibarengi dengan perasaan kuat atau disertai dengan keadaan afektif
(J.P.Chaplin. 2005)
English and English (Syamsu Yusuf, 2003)
menyebut emosi ini sebagai “A complex feeling state accompanied by
characteristic motor and grandular activities”.
Menurut Abin Syamsuddin Makmun (2003) bahwa
aspek emosional dari suatu perilaku, pada umumnya selalu melibatkan tiga
variabel, yaitu: (1) rangsangan yang menimbulkan emosi (stimulus); (2)
perubahan–perubahan fisiologis yang terjadi pada individu; dan (3) pola
sambutan. Dalam situasi tertentu, pola sambutan yang berkaitan dengan emosi
seringkali organisasinya bersifat kacau dan mengganggu, kehilangan arah dan
tujuan.
Emosi secara harfiah
(bahasa)
Kata
"emosi" diturunkan dari kata bahasa Perancis, émotion,
dari émouvoir, 'kegembiraan' dari bahasa Latin emovere, dari
e- (varian eks-) 'luar' dan movere 'bergerak'.Kebanyakan ahli yakin
bahwa emosi lebih cepat berlalu daripada suasana hati.Sebagai contoh, bila
seseorang bersikap kasar, manusia akan merasa marah.Perasaan intens kemarahan tersebut mungkin datang dan
pergi dengan cukup cepat tetapi ketika sedang dalam suasana hati yang buruk,
seseorang dapat merasa tidak enak untuk beberapa jam.
Emosi secara umum
Terdapat aspek emosi
yang fundamental yang harus dipertimbangkan, diantaranya:[4]
Biologi emosi
Semua emosi berasal
dari sistem limbik otak yang kira-kira
berukuran sebesar sebuah kacang walnut dan terletak di batang otak .Orang-orang
cenderung merasa bahagia ketika sistem limbik mereka secara relatif tidak
aktif. Sistem limbik orang tidaklah sama. Sistem limbik yang lebih aktif
terdapat pada orang-orang yang depresi, khususnya ketika mereka memperoleh informasi negatif.
Intensitas emosi
Setiap orang
memberikan respon yang berbeda-beda terhadap rangsangan pemicu emosi yang
sama. Dalam sejumlah kasus, kepribadian menjadi penyebab perbedaan tersebut.<emosi/>
Pada saat lain, perbedaan tersebut timbul sebagai hasil dari
persyaratan-persyaratan pekerjaan.
Frekuesi dan durasi
Emosi
Suksesnya pemenuhan
tuntutan emosional seorang karyawan dari suatu pekerjaan tidak hanya bergantung pada
emosi-emosi yang harus ditampilkan dan intensitasnya tetapi juga pada seberapa
sering dan lamanya mereka berusaha menampilkannya.
Rasionalitas dan emosi
Emosi adalah penting
terhadap pemikiran rasional karena emosi memberikan informasi penting mengenai pemahaman terhadap dunia sekitar.
Dalam suatu organisasi, kunci pengambilan
keputusan yang baik adalah menerapkan pemikiran dan perasaan dalam suatu keputusan.
Fungsi emosi
Dalam ”The Expression
of the Emotions in Man and Animals”, Charles
Darwin menyatakan bahwa emosi
berkembang seiring waktu untuk membantu manusia memecahkan masalah. Emosi
sangat berguna karena ‘memotivasi’ orang untuk terlibat dalam tindakan penting agar data
bertahan hidup –tindakan-tindakan seperti mengumpulkan makanan, mencari tempat
berlindung, memilih pasangan, menjaga diri terhadap pemangsa, dan memprediksi
perilaku. Emosi sangat berpengaruh terhadap tingkah laku manusia. manusia lain.
Klasifikasi Emosi
Salah satu cara
mengklasifikasikan emosi adalah berdasarkan apakah emosi tersebut positif atau
negatif. Emosi-emosi positif -seperti rasa gembira dan rasa syukur- mengekspresikan sebuah evaluasi atau perasaan
menguntungkan, sedangkan emosi-emosi negatif -seperti rasa marah atau rasa bersalah- mengekspresikan sebaliknya. Emosi
tidak dapat netral, karena menjadi netral berarti menjadi nonemosional.
Sumber-sumber emosi dan suasana hati
Kepribadian
Kepribadian memberi kecenderungan kepada orang untuk mengalami suasana hati dan emosi tertentu,
contohnya beberapa orang merasa bersalah dan merasakan kemarahan dengan lebih
mudah dbandingkan orang lain, sedangkan orang lain mungkin merasa tenang dan
rileks dalam situasi apa pun. Intinya, beberapa orang memiliki kecenderungan
untuk memiliki emosi apa pun secara lebih intens atau memiliki intensitas afek
(perbedaan individual dalam kekuatan di mana individu-individu mengalami emosi
mereka) tinggi.
Hari dalam seminggu dan waktu dalam sehari
Orang-orang cenderung
berada dalam suasanan hati terburuk di awal minggu dan berada daam suasana hati
terbaik di akhir minggu.
Tidur adalah salah
satu sumber emosi dan suasana hati
Cuaca
Cuaca menjadi sebuah peristiwa yang luar biasa sedikit
pengaruh terhadap suasana hati. Seorang ahli menyimpulkan, "Berlawanan
dengan pandangan kultur yang ada, data ini menunjukkan bahwa orang-orang tidak
melaporkan suasana hati yang lebih baik pada hari yang cerah atau sebaliknya.
Stres
Sebuah penelitian
menghasilkan pernyataan, "Adanya peristiwa yang terus-menerus terjadi yang
menimbulkan stres tingkat rendah menyebabkan para pekerja mengalami
tingkat ketegangan yang semakin lama seiring berjalannya waktu semakin
meningkat.
Aktivitas sosial
Orang-orang dengan
suasana hati positif biasanya mencari interaksi sosial dan sebaliknya, interaksi sosial menyebabkan
orang-orang mempunyai suasana hati yang baik. Jenis aktivitas sosial juga
berpengaruh. Penelitian mengungkap bahwa aktivitas sosial yang bersifat fisik,
informal, atau Epicurean lebih diasosiasikan secara kuat dengan
peningkatan suasana hati yang positif dibandingkan dengan kejadian-kejadian
formal atau yang bersifat duduk terus-menerus.
Olahraga adalah salah
satu sumber emosi dan suasana hati
Tidur
Kualitas tidur memengaruhi suasana hati. Para sarjana dan pekerja
dewasa yang tidak memperoleh tidur yang cukup melaporkan adanya perasaan
kelelahan yang lebih besar, kemarahan, dan ketidakramahan. Satu dari alasan
mengapa tidur yang lebih sedikit, atau kualitas tidur yang buruk, menempatkan
orang dalam suasana hati yang buruk karena hal tersebut memperburuk
pengamnbilan keputusan dan membuatnya sulit untuk mengontrol emosi.
Olahraga
Usia
Suatu penelitian atas
orang-orang yang berusia 18 hingga 94 tahun mengungkapkan bahwa emosi negatif
tampaknya semakin jarang terjadi seiring bertambahnya usia seseorang.[4]
Gender
Dalam perbandingan
antargender, wanita menunjukkan ekspresi emosional yang lebih besar
dibandingkan pria.[13] Mereka megalami
emosi secara lebih intens dan mereka menunjukkan ekspresi emosi positif maupun
negatif yang lebih sering, kecuali kemarahan.[13] Tidak seperti pria,
wanita juga menyatakan lebih nyaman dalam mengekpresikan emosi dan mampu
membaca petunjuk nonverbal dan paralinguistik secara lebih baik.[13]
Batasan eksternal pada emosi
Gadis di Muyuan
County, Jiangxi, Cina. Orang Cina mengalami lebih banyak emosi positif.
Setiap organisasi mendefinisikan
batasan-batasan yang mengidentifikasi emosi-emosi yang dapat diterima dan
sampai tingkat mana karyawan dapat mengekspresikannya. [4]
- Pengaruh-pengaruh organisasional
- Pengaruh-pengaruh budaya
Sebagai contoh, di Cina orang menyatakan bahwa mereka mengalami lebih sedikit
emosi positif dan negatif dibandingkan orang-orang dalam budaya lainnya, dan
apa pun emosi yang mereka alami adalah kurang intensitasnya dibandingkan pada
kultur lain. [4]
Kerja emosional
Kerja emosional
adalah situasi saat seorang karyawan mengekspresikan emosi-emosi yang
diinginkan secara organisasional selama transaksi antarpersonal di tempat
kerja.[4] Konsep kerja
emosional muncul dari penelitian-penelitian atas pekerjaan terkait pelayanan,
contohnya sebuah maskapai penerbangan mengharapkan pramugari mereka untuk
gembira.[4] Tetapi kerja
emosional dapat relevan untuk semua jenis pekerjaan.[4] Sebagai contoh,
seorang manajer mengharapkan
bawahannya untuk bersikap sopan dalam interaksi dengan rekan-rekan kerja.[14] Tantangan
sebenanrnya adalah ketika para karyawan harus menunjukkan satu emosi sementara
pada saat yang bersamaan mengalami emosi yang lain.[14] Perbedaan ini
disebut disonansi emosional.[14] Jika dibiarkan,
perasaan terkungkung dari frustasi, kemarahan, dan kebencian akhirnya dapat
menyebabkan kelelahan emosional dan kejatuhan mental.[14]
Berkenaan dengan perubahan jasmaniah yang
terjadi terkait dengan emosi individu, Syamsu Yusuf (2003)
memberikan penjelasan sebagaimana tampak
dalam tabel berikut ini:
Terpesona
|
Reaksi elektris pada kulit
|
Marah
|
Peredaran darah bertambah cepat
|
Terkejut
|
Denyut jantung bertambah cepat
|
Kecewa
|
Bernafas panjang
|
Sakit marah
|
Pupil mata membesar
|
Cemas
|
Air liur mengering
|
Takut
|
Berdiri bulu roma
|
Tegang
|
Terganggu pencernaan, otot tegang dan
bergetar.
|
ciri-ciri
emosi, yaitu: (1) lebih bersifat subyektif daripada peristiwa psikologis
lainnnya seperti pengamatan dan berfikir; (2) bersifat fluktuatif atau tidak
tetap, dan (3) banyak bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan panca indera
dan subyektif.
Fehr
& Russel (1984) Shaver, Schwarts, Kirson & O’Connor (1987)
menyebutkan, emosi memiliki
tiga bentuk, yaitu passivity, intentionality, dan subjectivity
Passivity
Passivity berasal
dari kata Yunani kuno abad ke-18 yaitu “pathe”, artinya sama dengan
“nafsu” atau “hasrat”. Makna dasar dari passivity adalah
berubah secara drastis, terutama berubah menjadi sangat buruk. Kata “pasif”
seringkali digunakan dalam menerangkan kata-kata emosi. Sehingga kata-kata
semacam “jatuh cinta”, “terjebak amarah” dikonotasikan sebagai tindakan pasif.
Artinya, emosi hanyalah tindakan refleks sebagai hasil pengalaman sensoris
sederhana, yang berada di bawah kontrol pribadi. Padahal sejatinya, manusia
hidup memiliki kontrol yang lebih tidak sekadar emosinya, sehingga emosi tidak
sekadar pasif.
Intentionallity
Intentionality (kesengajaan)
masih sering dikaitkan dengan “nafsu”, tapi bisa bermakna yang sama sekali
berbeda dengan passivity jika diterapkan dalam pengertian
sehari-hari. Intentionality maksudnya, bahwa emosi terjadi
karena suatu kesengajaan. Misalnya, orang tidak marah secara tiba-tiba, tanpa
sebab musabab tetapi selalu ada sesuatu yang membuat dia marah, atau takut
terhadap sesuatu, senang terhadap sesuatu, dan seterusnya. Sesuatu itu adalah
objek kesengajaan dari emosi, sebagai hasil dari evaluasi dari sesuatu yang
pernah terjadi sebelumnya.
Subjectivity
Subjectivity.Biasanya,
emosi selalu dikaitkan dengan perbuatan subjektif sebagai akibat dari sebuah
pengalaman diri terhadap objek eksternal. Meski demikian, emosi juga bersifat
objektif, karena bisa dinilai sebagai baik atau buruk; bermanfaat atau
berbahaya, bergantung kepada penilaian pribadi terhadap emosi tersebut.
Menurut Syamsu Yusuf (2003) emosi
individu dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian yaitu: emosi sensoris
dan emosi psikis. Emosi sensoris yaitu emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan
dari luar terhadap tubuh, seperti rasa dingin, manis, sakit, lelah, kenyang dan
lapar. Emosi psikis yaitu emosi yang mempunyai alasan-alasan kejiwaan, seperti
: (1) perasaan intelektual, yang berhubungan dengan ruang lingkup kebenaran;
(2) perasaan sosial, yaitu perasaan yang terkait dengan hubungan dengan orang
lain, baik yang bersifat perorangan maupun kelompok; (3) perasaan susila, yaitu
perasaan yang berhubungan dengan nilai-nilai baik dan buruk atau etika (moral);
(4) perasaan keindahan, yaitu perasaan yang berhubungan dengan keindahan akan
sesuatu, baik yang bersifat kebendaan maupun kerohanian; dan (5) perasaan
ke-Tuhan-an, sebagai fitrah manusia sebagai makhluk Tuhan (Homo Divinas) dan
makhluk beragama (Homo Religious)
Setiap orang memiliki pola emosional
masing-masing yang berupa ciri-ciri atau karakteristik dari reaksi-reaksi
perilakunya. Ada individu yang mampu menampilkan emosinya secara stabil yang
ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengontrol emosinya secara baik dan memiliki
suasana hati yang tidak terlau variatif dan fluktuatif. Sebaliknya, ada pula
individu yang kurang atau bahkan sama sekali tidak memiliki stabilitas emosi,
biasanya cenderung menunjukkan perubahan emosi yang cepat dan tidak dapat
diduga-duga.
Tingkat kematangan emosi (emotional
maturity) seseorang dapat ditunjukkan melalui reaksi dan kontrol
emosinya yang baik dan pantas, sesuai dengan usianya. Adalah hal yang wajar
bagi seorang anak kecil usia 3-5 tahun, apabila dia merasa kecewa ketika tidak
dipenuhi keinginannya untuk dibelikan permen coklat atau mainan anak-anak dan
kemudian mengekspresikan emosinya dengan cara menangis dan berguling-guling di
lantai. Tetapi, akan menjadi hal yang berbeda, jika hal itu terjadi pada
seorang remaja atau dewasa dan jika hal itu benar-benar terjadi maka jelas dia
belum menunjukkan kematangan emosinya.
Sekilas telah dikemukakan di atas bahwa pola
sambutan emosional seringkali organisasinya kacau-balau dan hal ini sangat
tampak pada mereka yang mengalami gangguan kekacauan emosional (emotional
disorder) yaitu sejenis penyakit mental dimana reaksi emosionalnya tidak
tepat dan kronis serta sangat menonjol atau menguasai kepribadian yang
bersangkutan. Untuk kasus-kasus kekacauan emosi yang sangat ekstrem biasanya
diperlukan terapi tersendiri dengan bantuan ahli.
Karena sifatnya yang dinamis, bisa dipelajari
dan lebih mudah diamati, maka para ahli dan peneliti psikologi cenderung lebih
tertarik untuk mengkaji tentang emosi daripada unsur-unsur perasaan. Daniel
Goleman salah seorang ahli psikologi yang banyak menggeluti tentang emosi yang
kemudian melahirkan konsep Kecerdasan Emosi, yang merujuk pada kemampuan
mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi
diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan
dalam berhubungan dengan orang lain.
Sejalan dengan usianya, emosi seorang
individu pun akan terus mengalami perkembangan, mulai dari. Dengan mengutip
pendapat Bridges, Loree (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) menjelaskan proses
perkembangan dan diferensiasi emosional pada anak-anak, sebagai berikut
Usia
|
Ciri-Ciri
|
Pada saat dilahirkan
|
Bayi dilengkapi kepekaan umum terhadap
rangsangan – rangsangan tertentu (bunyi, cahaya, temperatur)
|
0 – 3 bln
|
Kesenangan dan kegembiraan mulai
didefinisikan dari emosi orang tuanya
|
3 – 6 bln
|
Ketidaksenangan
berdiferensiasi ke dalam kemarahan, kebencian dan ketakutan
|
9 – 12 bln
|
Kegembiraan berdiferensiasi ke dalam
kegairahan dan kasih saying
|
18 bulan pertama
|
Kecemburuan mulai berdiferensiasi ke dalam
kegairahan dan kasih sayang
|
2 th
|
Kenikmatan dan keasyikan berdiferensiasi
dari kesenangan
|
5 th
|
Ketidaksenangan berdiferensiasi di dalam
rasa malu, cemas dan kecewa sedangkan kesenangan berdiferensiasi ke dalam
harapan dan kasih saying
|
Memelihara Emosi
Emosi sangat memegang peranan penting dalam
kehidupan individu, akan memberi warna kepada kepribadian, aktivitas serta
penampilannya dan juga akan mempengaruhi kesejahteraan dan kesehatan mentalnya.
Agar kesejahteraan dan kesehatan mental ini tetap terjaga, maka individu perlu
melakukan beberapa usaha untuk memelihara emosi-emosinya yang konstruktif.
Dengan merujuk pada pemikiran James C. Coleman (Nana Syaodih Sukmadinata,
2005), di bawah ini dikemukakan beberapa cara untuk memelihara emosi yang
konstruktif.
1.
Bangkitkan rasa humor. Yang dimaksud rasa
humor disini adalah rasa senang, rasa gembira, rasa optimisme. Seseorang yang
memiliki rasa humor tidak akan mudah putus asa, ia akan bisa tertawa meskipun
sedang menghadapi kesulitan.
2.
Peliharalah selalu emosi-emosi yang positif,
jauhkanlah emosi negatif. Dengan selalu mengusahakan munculnya emosi positif,
maka sedikit sekali kemungkinan individu akan mengalami emosi negatif. Kalaupun
ia menghayati emosi negatif, tetapi diusahakan yang intensitasnya rendah,
sehingga masih bernilai positif.
3.
Senatiasa berorientasi kepada kenyataan.
Kehidupan individu memiliki titik tolak dan sasaran yang akan dicapai. Agar
tidak bersifat negatif, sebaiknya individu selalu bertolak dari kenyataan, apa
yang dimiliki dan bisa dikerjakan, dan ditujukan kepada pencapaian sesuatu
tujuan yang nyata juga.
4.
Kurangi dan hilangkan emosi yang negatif.
Apabila individu telah terlanjur menghadapi emosi yang negatif, segeralah berupaya
untuk mengurangi dan menghilangkan emosi-emosi tersebut. Upaya tersebut dapat
dilakukan melalui: pemahaman akan apa yang menimbulkan emosi tersebut,
pengembangan pola-pola tindakan atau respons emosional, mengadakan pencurahan
perasaan, dan pengikisan akan emosi-emosi yang kuat.
Emosi merupakan perpaduan
dari beberapa perasaan yang mempunyai intensitas yang relatif tinggi dan
menimbulkan suatu gejolak suasana bathin, suatu stirred up or aroused state of the human organization . emosi
seperti hal nya perasaan juga membentuk suatu kontinum , bergerak dari emosi
positif sampai dengan yang bersifat negatif.
Beberapa
ciri emosi,
Minimal
ada empat ciri emosi yaitu.
1.pengalaman
emosional bersifat pribadi.
Kehidupan
emosional individu tumbuh dari pengalaman emosionalnya sendiri. Pengalaman
emosional ini sangat subjektif dan bersifat pribadi, berbeda antara seorang
individu dengan individu lainnya. Ada perangsang-perangsang tertentu yang
secara umum menimbulkan rangsangan emosional yang sama kepada individu. Seperti
rasa takut akan binatang buas , api , suara yang sangat keras ,dsb. Sebagian
rangsangan emosional muncul melalui dan terjadi karena pengalaman. Contohnya
bayi atau anak kecil tidak takut pada ular, tetapi karena sering di
takut-takuti atau di beri peringatan bahwa ular itu berbahaya maka setelah
besar ia menjadi takut pada ular. Anak juga bisa takut pada ular karena pernah
di patuk ular.
Dengan
demikian pengalaman sangat memegang peranan penting dalam pertumbuhan rasa takut , dan
jenis-jenis emosi lainnya. Pengalaman emosional ini tidak selalu terjadi secara
sadar,bisa juga berlangsung secara tidak sadar. Kadang-kadang seseorang tidak
mengerti mengapa ia merasa takut pada sesuatu yang sesungguhnya tidak perlu di
takuti , merasa benci pada sesuatu atau seseorang yang ia tidak ketahui
kesalahannya. Pengalaman emosional tersebut terjadi secara tidak di sadari.
2.
adanya perubahan aspek jasmaniah. Pada waktu individu menghayati suatu
emosi,maka terjadi beberapa perubahan pada aspek jasmaniah. Perubahan-perubahan
tersebut tidak selalu terjadi secara serempak,mungkin yang satu mengikuti yang
lainnya . demikian juga intensitas kekuatan perubahan pada suatu aspek berbeda
dengan aspek lainnya, dan pada seorang individu berbeda dengan individu
lainnya. Pada seorang individu kalau ia marah maka perubahan yang paling kuat
terjadi pada debar jantungnya,sedang yang lain adalah pada pernafasannya.
Dalam
jenis-jenis emosi yang kuat seperti marah,takut, rangsangan seksual dsb.
Pekerjaan jantung dan tekanan darah mengalami perubahan.
Debaran
jantung bertambah kuat, mengakibatkan jumlah darah yang di pompakan lebih
banyak , hal itu akan meningkatkan tekanan darah. Pada waktu menghayati sesuatu
emosi , terjadi pula perubahan pada pernafasan . jalannya pernafasan mungkin lebih
cepat atau lambat, tambah dalam atau dangkal.
3.
emosi di ekspresikan dalam prilaku. Emosi yang di hayati oleh seseorang di
ekspresikan dalam perilakunya, terutama dalam ekspresi roman muka dan
suara/bahasa.seorang yang sedang mengalami rasa takut atau marah,akan dapat di
lihat dari gerak-gerik tubuhnya,tetapi akan lebih jelas nampak pada roman
mukanya.wajah yang memerah dengan raut muka yang tegang, mata melotot, gigi
gemeretak adalah ekspresi roman muka yang sedang marah. Seorang yang mengalami
ketakutan mengekspresikan wajah yang pucat ,meringis dan gemetar. Menurut
berapa penelitian , ekspresi emosi melalui roman muka ini berbeda antara suatu
kebudayaan dengan lingkungan kebudayaan lainnya. Hal ini berarti bahwa ekspresi
roman muka di pengaruhi oleh kebudayaan.
Ekspresi
emosi ini juga di pengaruhi oleh pengalaman, belajar dan kematangan.
Orang-orang tunanetra umumnya tidak dapat mengekspresikan emosinya melalui
roman muka karena mereka tidak pernah melihat roman mukanya ataupun roman muka
orang lain. Orang dewasa mengekspresikan emosi berbeda dengan anak,karena
sebagai orang yang telah matang ia dapat mengendalikan diri dan juga telah
mempelajari bagaimana cara mengekspresikan perasaan yang baik. Selain melalui
roman muka ekspresi juga dapat di lihat dari nada suaranya. Suara tertawa
menunjukan kebahagiaan, suara tangis menunjukan kesedihan.
4. emosi sebagai motif.
Motif merupakan suatu tenaga yang mendorong seseorang untuk melakukan
kegiatan.demikian juga halnya dengan emosi,dapat mendorong sesuatu kegiatan,apakah
menjauhi atau mendekati suatu objek yang memberikan rangsangan emosional.
Seseorang yang sedang marah mungkin ingin memukul orang yang
Langganan:
Postingan (Atom)